Senin, 28 Februari 2011

ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN
Pengertian laporan keuangan:
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat Komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri dari:
- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuanganperusahaan.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.

Peranan pemeriksa laporan keuangan:
Posisi, Tugas dan Fungsi BPK berdasarkan UUD 1945
UUD 1945 memberikan posisi yang sangat tinggi pada BPK sebagai suatu
lembaga negara. Tugas BPK adalah memelihara transparansi dan akuntabilitas
seluruh aspek keuangan negara. BPK bertugas untuk memeriksa semua asal
usul dan besarnya penerimaan negara dari mana pun sumbernya. BPK bertugas
untuk memeriksa di mana uang negara itu disimpan, sekaligus bertugas untuk
memeriksa untuk apa uang negara tersebut dipergunakan. Keuangan negara di 8
Indonesia bukan saja tercermin pada APBN dan APBD tetapi juga tercermin
pada kegiatan BUMN dan BUMD, yayasan, dana pensiun maupun perusahaan
yang terkait dengan kedinasan. Bahkan, keuangan negara juga mencakup
bantuan atau subsidi kepada lembaga sosial milik swasta.

BPK melakukan tiga jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan keuangan,
pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Pemeriksaan
keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan, yaitu laporan keuangan
pemerintah pusat, kementerian Negara/lembaga, dan pemerintah daerah serta
laporan keuangan BUMN/BUMD. Pemeriksaan keuangan ini dilakukan oleh
BPK dalam rangka memberikan pernyataan pendapat (opini) tentang tingkat
kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.
Pemeriksaan kinerja, adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta
pemeriksaan atas aspek efektivitas yang lazim dilakukan bagi kepentingan
manajemen oleh aparat pengawasan intern pemerintah. Tujuan pemeriksaan
kinerja adalah untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian 10
lembaga perwakilan dan untuk pemerintah, pemeriksaan kinerja dimaksudkan
agar kegiatan yang dibiayai dengan keuangan negara/daerah diselenggarakan
secara ekonomis dan efisien, serta memenuhi sasarannya secara efektif.
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, adalah pemeriksaan yang dilakukan
dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja.
Termasuk dalam pemeriksaan tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan dan pemeriksaan investigatif.

Tujuan Laporan Keuangan:
Untuk tujuan umum adalah menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.

Prosedur Analisa Laporan Keuangan:
Analisa laporan keuangan merupakan metode dan teknik analisa rasio keuangan pada laporan keuangan baik neraca maupun laporan realisasi anggaran baik analisa secara horisontal maupun vertikal. Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos jika diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya.
Dengan menerapkan metode analisa terhadap laporan keuangan, data-data yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah dimengerti. Analisa rasio keuangan meliputi analisa pertumbuhan masing-masing pos dalam laporan keuangan, analisa proporsi pos-pos dalam laporan keuangan, analisa varians (selisih) antara anggaran dengan realisasi anggaran dan evaluasi hasil perhitungan, interpretasi dan prediksi pos-pos dalam laporan keuangan.

Metode Analisa Laporan Keuangan Yang Dibandingkan:
Metode yang digunakan meliputi lokasi penelitian yaitu Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kudus yang terletak dijalan Mejobo No 34 Kudus.Objek kajian adalah rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas. Populasi dalam penelitian ini laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan rugi laba dan sampel dalam penelitian ini sama dengan populasi. Metode pengumpulan data adalah dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data adalah secara deskriptif kuantitatif yaitu analisis didasarkan pada perhitungan.
Hasil dari Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas yang meliputi Current Ratio menunjukkan pada tahun 2001 sebesar 259,20%, tahun 2002 sebesar 302,67%, tahun 2003 sebesar 268,67%, dan tahun 2004 sebesar 887,91%. Sedangkan Acid test ratio pada tahun 2001 sebesar 252,83%, tahun 2002 sebesar 293,20%, tahun 2003 sebesar 260,17% dan tahun 2004 sebesar 869,56%. Rasio rentabilitas modal sendiri pada tahun 2001 sebesar 4,19%, tahun 2002 sebesar 4,19%, tahun 2003 sebesar 1,20% dan tahun 2004 sebesar 10,93%. Rasio rentabilitas ekonomis pada tahun 2001 sebesar 5,25%, tahun 2002 sebesar 5,23%, tahun 2003 sebesar 1,37% dan tahun 2004 sebesar 14,61%. Total Assets Turnover tahun 2001 sebesar 0,48X, tahun 2002 sebesar 0,49X, tahun 2003 sebesar 0,52X, tahun 2004 sebesar 0,54X. Working Capital turnover tahun 2001 sebesar 5,28X, tahun 2002 sebesar 7,56X, tahun 2003 sebesar 7,08X, tahun 2004 sebesar 3,69X.

Bentuk-bentuk laporan keuangan yang diakui IAI:
1.Laporan posisi keuangan (Neraca)

(BANK SYARIAH MANDIRI)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Pada Bulan xx Tahun 20xx

Uraian
Catatan xxxx (tahun)
Unit Moneter xxxx (tahun)
Unit Moneter
Aktiva
Kas dan setara kas
Piutang Penjualan
Investasi
Investasi dalam surat-surat berharga
Investasi mudharabah
Investasi Musyarakah
Penyertaan Modal
Persediaan
Investasi pada real estat
Aktiva yang disewakan
Istishna
Investasi lain-lain

--
--
--

Total Investasi
Aktiva lainnya
Aktiva tetap (neto)

Total Aktiva
8
9


10
11
12
13
14
15
16
17





18
19
20
xx.xxx.xxx
x.xxx.xxx


xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
--
xxx.xxx.xxx
--
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
--

--
--
--



xxx.xxx.xxx
xxx.xxx
xx.xxx.xxx



xxx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xxx.xxx


xx.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
x.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
x.xxx.xxx

--
--
--

xxx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx

xxx.xxx.xxx

Metode analisa trend dan analisa % (persentase) komponen

Analisa rasio trend:
Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukanperamalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga dari hasilanalisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.
Secara teoristis, dalam analisis time series yang paling menentukan adalah kualitas atau keakuratan dariinformasi atau data-data yang diperoleh serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan.Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasiatau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.

Analisa Rasio Commond size:
Analysis common size adalah dokumen keuangan yang sering digunakan sebagai referensi cepat dan mudah untuk keuangan sebuah perusahaan atau bisnis. Tidak seperti neraca dan laporan keuangan lainnya, pernyataan common-ukuran tidakmencerminkan angka yang tepat untuk setiap item baris. Sebaliknya, struktur laporanukuran umum menggunakan angka dasar umum, dan memberikan persentase dariangka itu untuk setiap item baris atau kategori tercermin pada dokumen.

Sebuah perusahaan dapat memilih untuk menggunakan laporan keuangan jenis iniuntuk menyajikan gambaran singkat dari berapa banyak perusahaan mengumpulkan atau pendapatan yang dihasilkan sedang menuju setiap fungsi operasional dalam organisasi. Penggunaan pernyataan umum ukuran bisa memungkinkan untuk dengan cepat mengidentifikasi daerah-daerah yang mungkin menggunakan lebih dari modaloperasi daripada yang praktis pada saat itu, dan memungkinkan perubahan anggaranyang akan diterapkan untuk memperbaiki situasi Pernyataan ukuran umum juga dapat menjadi alat yang membantu dalammembandingkan struktur keuangan dan strategi pengoperasian dua perusahaan yang berbeda. Penggunaan persentase dalam laporan ukuran umum menghilangkanmasalah yang perusahaan menghasilkan pendapatan, serta membawa fokus padabagaimana pendapatan digunakan dalam masing-masing dari dua bisnis. Seringkali,penggunaan pernyataan umum-ukuran dengan cara ini dapat membantu untukmengidentifikasi daerah-daerah di mana setiap perusahaan adalah memanfaatkansumber daya secara efisien, serta daerah di mana ada ruang untuk perbaikan.

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.
Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :

Rasio Likuiditas:
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
Di tinjau dari likuiditas, maka keadaan perusahaan dapat dibedakan :
a. Likuid, perusahaan yang mampu memenuhi seluruh kewajiban keuangan, khususnya kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
b. Ilikuid, perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan, khususnya kewajiban jangka pendeknya.
Disamping itu likuiditas digolongkan atas :
a. Likuiditas badan usaha, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada pihak luar perusahaan ( kreditur ).
b. Likuiditas perusahaan, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada pihak dalam perusahaa.
Beberapa rasio likuiditas ini adalah sebagai berikut :
A. Current Ratio
Rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Besar current ratio yang ideal belum ada suatu patokan yang apsti, namun standar umumyang digunakan 200% atau 2:1 yang berarti nilai aktiva lancar adalah dua kali dari hutang lancar atau setiap satu rupiah hutang lancar harus dapat dijamin sedikitnya dengan dua rupiah aktiva lancar.
B. Quick Ratio
Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semaki besar rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga Acid test rasio.
Untuk quick rasio ukuran berdasarkan prinsaip hati-hati adalah 100% atau 1:1 dianggap cukup memuaskan didalam perusahaan apabila kurang maka dianggap kurang baik.
C Cash Ratio
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi dengan kas dan surat berharga dalam perusahaan yang dapat segera di uangkan. Kegunaan dari rasio ini adalah untuk mengetahui bahwa setiap hutang lancar Rp. 1, 00 di jaminkan oleh kas dan efek sebesar hasil yang diperoleh dari cash rationya, tidak terdapat standar khusus pada cash ratio sehingga penilaianya tergantung kebijakan perusahaan.

Analisa Rasio Solvabilitas:
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang.
Besarnya ukuran umum yang dipakai adalah 200% atau 2:1 yang berarti dua kali dari total hutang perusahaan dikatakan solvable bila rasionya kurang dari 200%.
Di tinjau ari solvabilitas, maka keadaan perusahaan di bedakan menjadi :
a. Solvable, perusahaan mampu memenuhi semua kewajiban keuangan nya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
b. Insolvable, perusahaan tidak mampu memenuhi semua kewajiban keuangannya apabila perusahaan dilikuidasi.
Yang termasuk rasio solvabilitas antara lain :
A. Total Debt to Total Equity Ratio
Rasio ini membandingkan total utang dengan modal pemilik ( ekuitas ). Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa bagian setiap rupiah dari modal pemilik yang digunakan untuk menjamin utang. Semakin besar rasio ini semakin tidak menguntungkan bagi para kreditur, karena jaminan modal pemilik terhadap utang semakin kecil. Rasio ndiatas 100% sangat berbahaya bagi kreditur karena jumlah utang lebih besar dari pada modal pemilik.
B. Total Debt to Total Asset Ratio
Rasio ini membandingkan jumlah total utang dengan aktiva total yang dimiliki perusahaan. Dari rasio ini, kita dapat mengetahui bebrapa bagian aktiva yang di gunakan untuk menjamin utang. Biasanya, para kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah, sebab semakin rendah rasio utang perusahaan yang diberi kredit akan semakin besar tingkat keamanan yang didapat kreditur pada waktu likuidasi
C. Long term Debt to Equity Ratio
Rasio ini membandingkan antara utang jangka panjang dan modal pemilik. Rasio ini menunjukan berapa bagian modal pemilik yang menjadi jaminan utang jangka panjang. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal pemilik untuk menutup utang jangka panjang. Semakin rendah rasio ini akan semakin aman bagi kreditur jangka panjang.
Ditinjau dari segi likuiditas dan solvabilitas, maka suatu perusahaan dapat mengalami keadaan :
a. likuid dan Solvabel
yaitu perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban keuanganya baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Likuid tetapi Insolvabel
Yaitu perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya tetapi tidak dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
c. Likuid dan Solvabel
Yaitu perusahaan yang tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya tetapi dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya
d. likuid dan Insolvabel
yaitu perusahaan yang tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Analisa Rasio Profitabilitas:
Rasio profitabilitas dimaksudkan untuk mengukur efisiensi
penggunaan aktiva perusahaan. Efisiensi disini bisa juga dikaitkan dengan
penjualan yang berhasil diciptakan. Misalnya, ada jenis perusahaan yang
mengambil keuntungan relatif yang cukup tinggi dari setiap penjualan (seperti
mebel, perhiasan), tetapi ada pula yang keuntungan relatif cukup rendah
(seperti barang-barang kebutuhan sehari-hari). Selain itu rasio profitabilitas
juga mengukur efektivitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Mas’ud (1994) menemukan bahwa
rasio profitabilitas yang ada ternyata hanya tiga rasio keuangan yang
signifikan yang berhubungan dengan prediksi laba untuk periode 1 tahun ke
depan. Ketiga rasio tersebut adalah Rasio Gross Profit Sales (GPS), Net
Income To Sales (NIS), dan Return On Equity (ROE). Dari ketiga rasio
profitabilitas tersebut yang mempunyai hubungan sangat signifikan (1%)
dengan prediksi earning adalah ROE.

Analisa Rasio Aktivitas:
Rasio aktivitas (Sugiyarso dan Winarni, 2005) menunjukkan
bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal dengan cara
membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri dapat diketahui tingkat
efisiensi perusahaan dalam industri. Menurut Rangkuti (2004),rasio aktivitas
bertujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dalam
menggunakan dana-dananya secara efektif dan efesien.
Rasio ini dapat mengukur efesiensi kegiatan operasional suatu
perusahaan karena rasio ini didasarkan pada perbandingan antara pendapatan
dengan pengeluaran pada periode tertentu.